Skip to main content
Workshop Metode Baca Al Quran An-Nahdliyah. Sumber: fai.unisla.ac.id

Meningkatkan Kemampuan Baca Al-Qur'an dengan Metode An-Nahdliyah

Ketua Majlis Pembina (Mabin) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin) Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Cilacap, KH M. Salman Alfarisi, menjelaskan bahwa setiap TPQ, Madin, bahkan Pondok Pesantren (Pontren) menggunakan berbagai metode untuk mengajarkan bacaan Al-Qur'an. Salah satu metode yang digunakan adalah Metode Baca An-Nahdliyah.

 

DAFTAR ISI

💡 Apa itu Metode Baca An-Nahdliyah?

“Lalu apa itu Metode Baca An-Nahdliyah? Mari kita dalami bersama melalui Diklat kali ini,” ucapnya dalam acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Implementasi Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an (CTBA) dengan Metode An-Nahdliyah yang diadakan pada Minggu, 23 Juni 2024.

Acara ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Salafiyah Diponegoro, Majenang, Cilacap, dan diikuti oleh 61 guru ngaji dari berbagai lembaga TPQ, Madin, dan Pontren di wilayah Majenang Raya.

 

Baca Juga: Pesantren Tahfidz Untuk Usia SMP/SMA Program 3 Tahun Mutqin 30 Juz

 

Asal Usul Metode An-Nahdliyah ✨

KH Salman menjelaskan bahwa nama An-Nahdliyah diambil dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU), yang merupakan organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia bahkan dunia. Dari nama Nahdlatul Ulama inilah kemudian dikembangkan Metode Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An-Nahdliyah (CTBA An-Nahdliyah).

Ciri Khas Metode An-Nahdliyah

  1. Kesesuaian Bacaan – Penggunaan ketukan atau titian murottal dalam membaca Al-Qur’an untuk menjaga keteraturan pelafalan.
  2. Alat Bantu – Metode ini menggunakan alat bantu seperti tongkat untuk membantu menjaga ketukan saat membaca.

Salman menambahkan bahwa Metode An-Nahdliyah dimulai dari jilid dasar, yaitu jilid 1 hingga jilid 6.

 

Baca Juga: Gap Year With Quran (1 Tahun Mutqin 30 Juz)

 

Pengembangan Metode An-Nahdliyah 🛠️

Metode ini merupakan pengembangan dari metode Baghdadī dan pertama kali diperkenalkan oleh KH Munawir Kholid pada tahun 1990-an. Penyusunan metode ini dilakukan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU di Tulung Agung, Jawa Timur, dan mulai diterapkan di Cilacap sejak tahun 2000-an.

Melalui jaringan luas, metode ini telah tersebar ke seluruh Indonesia dan bahkan ke luar negeri, dengan kantor pusat di Tulung Agung di bawah pengelolaan majelis pembina TPQ/Madin An-Nahdliyah.

Pentingnya Ketukan dalam Metode An-Nahdliyah

Salah satu aspek penting dari metode ini adalah penekanan pada ketukan. Ketukan ini mengacu pada jarak pelafalan antara satu huruf dengan huruf lainnya, sehingga bacaan Al-Qur’an menjadi benar sesuai panjang pendeknya.

📚 Menurut Sofian Effendi dalam Ensiklopedia Cara Baca Al-Qur’an di Indonesia (2022: 161-162), terdapat beberapa alasan mengapa metode ini perlu diterapkan:

  1. Mudah Diserap – Anak-anak lebih cepat memahami metode ini dalam belajar membaca Al-Qur’an.
  2. Paduan Tradisi Salaf dan Modern – Metode ini menggabungkan tradisi Nahdliyin dengan sentuhan modern.
  3. Pendidikan Sejak Dini – Memperkenalkan anak sejak dini untuk membaca Al-Qur’an sebagai bekal di masa mendatang.

 

Baca Juga: Healing With Quran (1 Bulan Membersamai Al Quran)

 

Sistematika Ketukan Talaffudzi 🎯

Materi ajar dari Cepat Tanggap Belajar Al-Qur’an An-Nahdliyah disusun dalam 6 jilid. Kunci pembelajarannya adalah penggunaan ketukan dalam sistem talaffudzi, yang berbeda dengan sistem talaffuzi lainnya karena penekanan pada ketukan saat membaca contoh-contoh huruf dan kata dalam buku ajar atau media pembelajaran.

Manajemen Kurikulum TPQ-Madin dan Metode An-Nahdliyah 📚

Selain mempelajari Metode Baca An-Nahdliyah, peserta Diklat, yang terdiri dari Kepala TPQ dan Madin, juga diarahkan untuk mempelajari bagaimana menata manajemen kurikulum kelembagaan TPQ-Madin. Dalam sesi ini, Ustadz Mapul Pratama, MM, bertindak sebagai narasumber.

Fokus pada Pengajaran dan Khataman Al-Qur’an 🎯

KH Ir Khatim Sam’ani juga menyatakan bahwa semua proses, mulai dari pengajaran, kurikulum, hingga khataman Metode An-Nahdliyah, akan dipusatkan di Pondok Pesantren Salafiyah Diponegoro. Sebagai Pengasuh Pesantren Salafiyah, beliau berkomitmen untuk memastikan metode ini diterapkan secara optimal di lingkungan TPQ-Madin.

 

 

Rujukan: Imam Hamidi Antassalam (24 Juni 2024).

 

 

Generasi Tarbiyah Qurani (Genta Qurani), adalah yayasan yang menaungi Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kurikulum kami berfokus pada hafalan (tahfidz) Al Quran dengan beragam program yang ditawarkan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia.

 

Ditulis pada Diterbitkan pada Sains dan Pendidikan.