Skip to main content
Pelatihan dan Standarisasi Guru Al-Qur'an Metode Wafa. Sumber: kapuas.info

Mengenal Metode Wafa: Cara Belajar Quran Dengan Pendekatan Otak Kanan

Metode Wafa (atau juga dikenal sebagai Wafa Indonesia) adalah lembaga pengembang sistem pembelajaran Al-Qur’an berbasis Metode Otak Kanan yang menyediakan metodologi, sistem hingga media pembelajaran Al-Qur’an.

Metode Wafa menggunakan pendekatan neuroscience dalam pembelajaran Al-Qur’an yang memadukan konsep kinestetis, auditori dan visual untuk mendorong motivasi dan stimulus belajar Al-Qur’an yang baik dan menyenangkan. Dengan memaksimalkan pendekatan Otak Kanan karena dengan kreativitas, imajinasi, gerak, emosi senang akan mempercepat penyerapan informasi baru untuk ingatan jangka panjang.

 

Baca Juga: Pesantren Tahfidz Untuk Usia SMP/SMA Program 3 Tahun Mutqin 30 Juz

 

Mimpi Wafa yang tercantum dalam visinya yaitu “Melahirkan ahli Al-Qur'an sebagai pembangun peradaban masyarakat Qur’ani di Indonesia”. Dari visi tersebut dijabarkan bahwa melahirkan ‘ahli Al-Qur'an’ melalui pengembangan model pendidikan Al-Qur'an 5T dengan 7M serta standarisasi mutu pada setiap lembaga pendidikan Al-Qur'an. Sedangkan pada ‘peradaban masyarakat Qur’ani’ didorong dengan lahirnya komunitas-komunitas Qur’ani yang mengamalkan Al-Qur'an serta menjalin kemitraan dengan pemerintahan untuk meluaskan visi di seluruh Indonesia.

Metode Wafa berada di bawah badan hukum Yayasan Syafa’atul Qur’an Indonesia. Dan didirikan sejak 20 Desember 2012 di Surabaya, Indonesia. Di tahun 2024, Metode Wafa telah tersebar di 35 provinsi di Indonesia dan 6 negara (Indonesia, Malaysia, Belanda, Italia, Republik Ceko dan Hongkong).

DAFTAR ISI

Wafa Belajar Al-Qur'an Metode Otak Kanan

Metode Wafa merupakan sebuah metode pembelajaran Al-Qur'an (Tilawah, Tahfidz, Tarjamah, Tafhim, Tafsir) yang ditopang oleh sistem manajemen mutu 7M dengan pendekatan otak kanan yang dikembangkan oleh Yayasan Syafa'atul Qur'an Indonesia. Dengan pemahaman Neuroscience dalam pembelajaran Al-Qur'an untuk memadukan konsep Kinestetis, Auditori dan Visual, sehingga mendorong motivasi dan stimulus belajar Al-Qur'an dengan baik sehingga memungkinkan ingatan jangka panjang. Pendekatan pembelajaran Al-Qur'an dengan metode Wafa seperti penggunaan MA TA SA YA KA YA RO DA, yang akhirnya berkembang dengan optimalisasi otak kanan dengan penguatan di cerita-cerita. Perkembangan ini akan membangun tazkiyah anak-anak dan karakter anak-anak. Melalui inovasi berkembang pula melalui aplikasi Wafa yang pada pembelajarannya yang didominasi otak kanan.

Di salah satu misinya, yakni “Mengembangkan model pendidikan Al-Qur'an 5T dengan 7M”, merupakan model pendidikan Al-Qur'an dari Metode Wafa.

5T Pendidikan Al-Qur'an Wafa mencakup lima keterampilan dalam bidang Al-Qur'an. Sehingga tidak hanya sekedar mengaji:

  1. Tilawah (Membaca & Menulis Al-Qur'an)
  2. Tahfidz (Menghafal ayat-ayat Al-Qur'an)
  3. Tarjamah (Menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur'an)
  4. Tafhim (Memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an)
  5. Tafsir (Menafsirkan makna ayat-ayat Al-Qur'an)

7M dengan membangun Sistem Manajemen Mutu Pembelajaran Al-Qur'an di lembaga mitra dengan tujuh tahapan:

  1. Memetakan (Tashnif), Memetakan kemampuan tilawah, tahfidz, dan mengajar guru Al-Qur’an serta memetakan kemampuan tilawah dan tahfidz siswa.
  2. Memperbaiki (Tahsin), Memperbaiki tilawah dan tahfidz guru Al-Qur’an serta memperbaiki kemampuan tilawah dan tahfidz siswa.
  3. Menstandarisasi, Menstandarisasi proses pembelajaran Al-Qur’an dan kualifikasi guru Al-Qur’an.
  4. Membimbing (Coaching), Mendampingi dan membimbing tahsin-tahfidz guru Al-Qur’an dan pengawalan mutu pembelajaran Al-Qur’an.
  5. Mensupervisi & Monitoring, Mensupervisi guru-guru Al-Qur’an dengan tujuan agar tujuan pembelajaran Al-Quran mampu lebih maksimal.
  6. Munaqosyah (Ujian Akhir), Melakukan munaqosyah atau ujian guru Al-Qur’an dan siswa oleh munaqisy Wafa Pusat.
  7. Mengukuhkan, Mengukuhkan siswa sebagai bentuk apresiasi capaian didik dan mensyiarkan kemampuan siswa.

 

Baca Juga: Gap Year With Quran (1 Tahun Mutqin 30 Juz)

 

Sejarah

2012 - 2017 (Lahirnya Wafa, Belajar Al-Qur'an Metode Otak Kanan)

Metode Wafa hadir melalui riset 1-2 tahun oleh tim khusus serta berawal dari kekhawatiran pada tingginya buta huruf Al-Qur'an di Indonesia pada saat itu. Metode Wafa lahir di akhir tahun 2012 (tepatnya 20 Desember 2012) dengan membawa warna baru di tengah-tengah masyarakat. Dengan tagline, “Belajar Al-Quran Metode Otak Kanan” berkeinginan memberikan dan menyebarkan pembelajaran Al-Qur'an yang mudah dan menyenangkan dengan pendekatan Otak Kanan. Serta membangun sistem manajemen mutu pembelajaran Al-Qur’an di setiap lembaga pendidikan di Indonesia.

Melalui pendekatan Otak Kanan, salah satunya 21 penumbuhan karakter melalui media belajar Metode Wafa (Karakter untuk mengenal diri & mengenal Pencipta) hingga menggunakan konsep Otak Kanan (Kinestetik, Auditori dan Visual). Wafa Indonesia bermimpi mampu melahirkan generasi ahli Al-Qur'an di Indonesia serta menjadi mitra terbaik bagi sekolah dan lembaga pendidikan.

Metode Wafa diperkenalkan (launching) secara luas melalui kegiatan Sosialisasi Nasional dalam Tabligh Akbar, yang diselenggarakan di Masjid Nasional Al-Akbar. Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul yang saat itu sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, turut ikut dalam acara besar tersebut dengan mengingatkan kunci sukses dalam pembelajaran Al-Quran kepada para santri. Saat itu, Metode Wafa sudah dipercaya dan digunakan oleh 51 mitra lembaga pendidikan. Acara Tabligh Akbar tersebut dihadiri oleh ribuan jamaah serta Wakil Gubernur Jawa Timur yang sekaligus meresmikan Metode Wafa.

Mengawali periode pertama dengan dukungan media belajar berupa buku Wafa Tilawah Jilid 1 hingga Jilid 5 dan berkembang jenis media belajarnya pada ranah Tahfidz, buku Menulis, Al-Quran Hafalan dan lainnya, termasuk pada beberapa revisi dan penambahan pada media belajar sebelumnya.

Pada periode pertama ini, Metode Wafa telah dikenal luas melalui beberapa kegiatan seperti “Quantum tahsin Colosal”, “Indonesia Mengaji”, “Sulawesi Mengaji” hingga “Jatim Mengaji”.

Pada kegiatan “Jatim Mengaji” pada tahun 2017, Metode Wafa memperkenalkan salah satu produk media belajarnya yang menjadi salah satu produk utamanya yaitu Buku TTG (Tilawah, Tajwid dan Ghorib).

Sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 melalui Wafa Belajar Al-Quran Metode Otak Kanan, berhasil melahirkan 41 ribu penghafal Al-Quran. Mengakhiri periode pertama, ratusan mitra lembaga pendidikan yang tersebar di 27 provinsi dan 5 negara (Hongkong, Belanda, Republik Ceko, Italia dan Indonesia) telah mempercayakan sistem manajemen mutu pendidikan Al-Quran mereka kepada Metode Wafa.

2018 - 2022 (Metode Wafa Menjawab Perkembangan Zaman)

Melalui berbagai acara yang telah dilangsungkan dan program yang dijalankan, Metode Wafa telah berkembang dalam beberapa tahun. Kepercayaan mitra pada Metode Wafa mulai meningkat. Penggunaannya yang sesuai dengan zaman, yakni dengan pendekatan belajar Al-Quran Metode Otak Kanan dengan mudah dan inovatif.

Tahun 2019, Metode Wafa melahirkan aplikasi khusus pembelajaran yakni Wafa Tilawah Jilid 1 hingga Jilid 5 melalui Kegiatan bertemakan “Balitaku Gemar Mengaji” di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Aplikasi dilahirkan sebagai inovasi untuk pembelajaran Al-Quran yang mudah mengikuti perkembangan zaman. Dengan keunggulan seperti gambar huruf serta audio interaktif untuk membantu pelafalan makhroj, tidak adanya iklan yang mengganggu, penggunaan nada Hijaz Wafa yang memudahkan anak dalam belajar mengaji, dan dilengkapi dengan Quiz atau game sebagai evaluasi apa yang sudah dipelajari.

Semua program Metode Wafa awalnya dilaksanakan secara tatap muka hingga akhirnya tahun 2020 masuk Pandemi Covid-19. Wafa Indonesia kembali memberikan inovasi Pembelajaran dan Pelatihan berbasis online untuk memudahkan akses yang akhirnya mempercepat adopsi inovasi. Termasuk lahirnya Akademi Tahsin sebagai cara Metode Wafa memberikan kemudahan pembelajaran Al-Quran untuk umum, mulai remaja hingga dewasa.

Lahirnya Akademi Tahsin sebagai program belajar tahsin Al-Quran berbasis online untuk masyarakat umum yang diluncurkan oleh Wafa Indonesia. Program ini merupakan inovasi untuk memberikan kemudahan belajar Al-Quran walaupun pemahaman pada Al-Quran masih nol ataupun ingin memperdalam. Akademi Tahsin juga dirancang dilakukan secara online untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Melalui acara khusus Parenting oleh Metode Wafa untuk para orang tua dan para guru, launching Akademi Tahsin.

Metode Wafa juga berusaha untuk mendukung peran orang tua dalam proses perkembangan anak melalui berbagai program. Didukung dengan adanya kanal Youtube “Wafa Indonesia” dan “Akademi Tahsin” semakin memperkaya inovasi pembelajaran Al-Quran di berbagai tempat. Melalui kanal tersebut, Metode Wafa membagikan berbagai informasi termasuk murottal dengan nada Hijaz dan pembelajaran Al-Quran mulai dari materi Huruf, Tajwid, Ghorib dan Sifatul Huruf.

2023 - Sekarang (Metode Wafa Terus Berkembang, Bersama Wafa Melahirkan Ahli Al-Qur’an Indonesia)

Metode Wafa semakin dikenal di seluruh Indonesia. Tahun 2023, Metode Wafa kembali dikenalkan secara nasional melalui Tabligh Akbar dengan mengundang Ustadz Adi Hidayat di Masjid Nasional Al-Akbar. Acara tersebut untuk memperingati Milad Satu Dekade Metode Wafa, dengan Mengusung tema tantangan pendidikan Al-Quran di era digital yang dihadiri lebih dari sepuluh ribu peserta dari berbagai daerah di Indonesia hingga Malaysia.

Melahirkan Ahli Al-Qur’an, lembaga mitra Metode Wafa mencetak para penghafal Al-Quran, pembelajar Al-Quran dan calon pemimpin generasi Qurani masa depan. SD Nurul Fikri salah satunya telah melahirkan para penghafal Al-Quran melalui gelaran wisuda sekolah. Melalui program dan penggunaan Metode Wafa, SD Nurul Fikri berhasil melampaui target yang sebelumnya direncanakan.

Dari tahun 2012 hingga saat ini, Wafa Indonesia telah dipercaya oleh ribuan lembaga di 35 provinsi di Indonesia, dengan ratusan ribu santri di dalamnya. Lembaga ini mempercayakan manajemen pendidikan Al-Quran mereka dengan Metode Wafa. Dengan perkembangan zaman dan masa mendatang, Metode Wafa berharap bisa berkembang pesat di Indonesia, menyebarkan manfaat untuk memudahkan proses pembelajaran Al-Quran yang baik, efektif, dan menyenangkan bagi pembelajar dan dengan teguh berdedikasi melalui visinya yaitu melahirkan para ahli Al-Quran untuk membangun peradaban Qur'ani di seluruh Indonesia.

 

Baca Juga: Healing With Quran (1 Bulan Membersamai Al Quran)

 

Irama Hijaz Wafa

Metode Wafa dalam penerapannya menggunakan Irama Hijaz. Irama ini dipahami membawa pendekatan gerakan lambat, penuh khidmat, berkarakter ketimuran, indah yang mampu membangun emosi sepi hingga kesedihan. Nada Hijaz sendiri berasal dari sebuah nama wilayah di tanah Arab yang saat itu pada masa Khalifah Utsman bin Affan, di mana masyarakat daerah Hijaz memunculkan kecondongan pada seni estetika yang mengembangkan keindahan pada suara. Biasanya dikumandangkan oleh penggembala unta di padang pasir. Berikut tausyīh yang menjadi acuan atau panduan untuk memberi irama ayat-ayat Al-Qur'an, yaitu:

  1. Hijaz ashli
  2. Hijaz kar
  3. Hijaz kurd
  4. Hijaz kard kurd

Dari Irama Hijaz utama tersebut, diimplementasikan pada Metode Wafa melalui penyederhanaan menjadi 3 nada untuk memudahkan pembelajaran pada formula Irama Hijaz Wafa, yaitu Hijaz ashli, Hijaz kar, Hijaz kard kurd atau nada Sedang, nada Naik, nada Turun. Hal ini pada akhirnya membangun ciri khas Metode Wafa yang akhirnya menjadi salah satu keunggulan serta pembeda dari metode lainnya, yaitu "Tilawah Syahdu dengan Irama Hijaz". Melalui program pelatihan, Metode Wafa memberikan pelatihan khusus Akademi Irama Hijaz (lihat bab "Program Metode Wafa") untuk memberikan kemudahan pembelajaran pada formula irama Hijaz. Metode Wafa mengenalkan versi sederhana dari Irama Hijaz dengan formula 3 nada.

Media/Sumber Belajar Wafa

  1. Buku Tilawah Jilid KB/TK
  2. Buku Tilawah Jilid 1 hingga 5
  3. Buku Ayo Menulis Huruf Hijaiyah Jilid 1 hingga 6
  4. Buku TTG (Tilawah, Tajwid, dan Ghorib) untuk dewasa
  5. Buku Tajwid
  6. Buku Ghorib
  7. Al-Quran Hafalan Wafa 5 Juz (Juz 25-30)
  8. Buku Terjemah Al-Quran Juz 30
  9. Buku Kisah Islami
  10. Buku Pintar Guru Al-Qur’an
  11. Peraga Besar A2 Buku Tilawah Jilid KB/TK
  12. Peraga Besar A2 Buku Tilawah Jilid 1 hingga 5
  13. Kartu Peraga (Flash Card) Hijaiyah A5 dan A7
  14. Flashdisk MP3 Murottal Nada Hijaz Wafa
  15. Kartu Memori Murottal Nada Hijaz Wafa
  16. Speaker Mini Murottal Nada Hijaz Wafa
  17. Kartu Prestasi

 

Rujukan: Wikipedia Bahasa Indonesia.

 

 

Generasi Tarbiyah Qurani (Genta Qurani), adalah yayasan yang menaungi Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kurikulum kami berfokus pada hafalan (tahfidz) Al Quran dengan beragam program yang ditawarkan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia.

 

Ditulis pada Diterbitkan pada Sains dan Pendidikan.