
Imam Hamzah az-Zayyat: Qira’atnya Kuat, Hatinya Taat (Bagian 1/2)
Pernah dengar pepatah: “Konsisten dalam beramal lebih utama daripada seribu karomah”? Nah, pepatah ini cocok banget buat menggambarkan sosok keren yang satu ini—Imam Hamzah az-Zayyat, salah satu imam qira’at sab’ah yang total banget hidupnya buat Al-Qur’an.
Berikut adalah biografi singkat beliau. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya yang luas kepada beliau. Bagian 1 dari 2 tulisan
DAFTAR ISI
- Konsisten Bukan Cuma Soal Ibadah 😌
- Siapa Sih Imam Hamzah Ini? 📜
- Levelnya? Gak Main-Main! 🧠💪
- Perjalanan Ilmunya: Dari Murid Jadi Guru Besar 📚🛤️
- Gimana Komentar Ulama Soal Beliau? 🧕🧔
- Tapi, Gak Semua Setuju dengan Qira’at-nya 😬
- Tapi... Banyak Ulama Juga yang Pasang Badan! 🛡️📜
- So, Qira’at Hamzah Itu Otentik Gak? 🤔✅
- 📖 Tingkatkan Bacaan Qur'an-mu Sekarang!
Konsisten Bukan Cuma Soal Ibadah 😌
Yang bikin beliau luar biasa bukan cuma rajinnya ibadah, tapi juga prinsip hidup yang super kuat. Hidupnya ditujukan buat nyari ridha dan surga Allah, no matter what. Gak peduli panas terik atau kehausan, beliau tetap gak mau nerima apa pun dari murid-muridnya—bahkan segelas air pun ditolak!
Katanya:
“Saya gak menerima hadiah dari siapa pun yang pernah belajar Al-Qur’an sama saya. Saya cuma pengen ridha dan surga-Nya.”
💯 Respect!
Siapa Sih Imam Hamzah Ini? 📜
Nama lengkapnya panjang: Hamzah bin Habib bin Imarah bin Ismail az-Zayyat al-Kufi al-Taymi. Kunyah-nya: Abu Imarah. Tapi orang-orang lebih kenal dia sebagai az-Zayyat, karena profesinya yang unik—jual minyak dari Urf ke Hulwan dan dagang keju sama kacang ke Kufah. Nggak nyangka ya, pedagang bisa jadi ulama besar!
🕋 Lahir di tahun 80 Hijriyah, beliau udah khatam dan hafal Qur’an sejak umur 15 tahun. Bahkan, menurut salah satu riwayat, beliau sempat ketemu langsung sama beberapa sahabat Nabi pas masih kecil—makanya dikategorikan sebagai tabi’in.
Levelnya? Gak Main-Main! 🧠💪
Beliau diakui sebagai salah satu imam qira’at sab’ah yang bergelar al-Hibr (tinta ilmu), dan juga syaikh al-Qurra’ di Kufah. Setelah para imam besar seperti Ashim dan al-A’masy wafat, beliau jadi rujukan utama masyarakat Kufah dalam hal Al-Qur’an.
Kepiawaiannya nggak cuma di qira’at, tapi juga di ilmu faraidh, bahasa Arab, dan hadis. Bahkan Imam Abu Hanifah pernah bilang:
“Ada dua hal yang kamu ungguli kami, dan itu gak bisa dibantah—yaitu Al-Qur’an dan ilmu Faraidh.”
Perjalanan Ilmunya: Dari Murid Jadi Guru Besar 📚🛤️
Imam Hamzah memulai hafalan Qur’annya sejak kecil, dan makin serius saat berusia 15 tahun. Setelah itu, beliau nglakuin rihlah ilmiah alias petualangan belajar ke berbagai guru top di bidang Qur’an. Beberapa gurunya antara lain:
- Abu Muhammad Sulaiman al-A’masy
- Abi Hamzah Hamran bin A’yun
- Abu Ishaq Amr al-Sabi’i
- Muhammad bin Abi Laila
- Thalhah bin Mushrif
- Abi Abdullah Ja’far al-Shadiq
Menariknya, sanad bacaan beliau bersambung ke sahabat-sahabat top: Ibn Mas’ud, Utsman bin Affan, Ubay bin Ka’ab, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Tsabit. Jadi, qira’at beliau valid dan mutawatir alias terpercaya banget. 🔥
Setelah ilmunya matang, beliau buka majelis Qur’an sendiri. Dan pas Imam Ashim & al-A’masy wafat, Imam Hamzah langsung naik jadi imam besar di Kufah.
Gimana Komentar Ulama Soal Beliau? 🧕🧔
Banyak yang salut dan hormat sama Imam Hamzah, termasuk gurunya sendiri. Imam al-A’masy pernah bilang saat ketemu beliau: “Ini adalah tinta Al-Qur’an.”
Beliau dikenal rendah hati, khusyuk, jujur, wara’ (menjauhi yang syubhat), rajin ibadah, dan cuek sama dunia. Saking anti-nya sama bayaran mengajar, beliau pernah tolak dirham dari muridnya yang orang kaya, sambil bilang:
“Saya gak mau ngambil bayaran dari ngajarin Qur’an. Saya cuma pengen surga Firdaus.”
Bahkan, ada kisah waktu beliau ditawarin segelas air pas lagi kepanasan. Tapi karena yang nawarin itu mantan murid Qur’annya, beliau menolak. 😳
💬 Muhammad bin Fadhil sampai bilang:
> “Saya yakin bencana di Kufah itu tertahan karena ada Imam Hamzah.”
Tapi, Gak Semua Setuju dengan Qira’at-nya 😬
Meski banyak yang memuji, qira’at Hamzah juga sempat dikritik beberapa ulama besar. Di antara komentar negatifnya:
- Imam Ahmad bin Hanbal:
“Saya gak suka qira’at Hamzah, terutama soal imalah dan hamzah.”
- Imam Syu’bah:
“Qira’at Hamzah itu bid’ah.”
- Imam Sufyan bin Uyainah:
“Kalau saya salat di belakang orang yang pakai qira’at Hamzah, saya bakal ulang salatnya.”
- Imam Abdullah bin Idris:
“Saya enggan menyebut pembaca qira’at Hamzah sebagai pengikut sunnah.”
Tapi... Banyak Ulama Juga yang Pasang Badan! 🛡️📜
Walau ada yang mengkritik, gak sedikit juga yang stand up buat ngebela Imam Hamzah. Para pembelanya ini bukan orang sembarangan. Mereka ulama besar yang ngerti banget dalil, sanad, dan ilmu qira’at secara mendalam.
🔥 Beberapa ulama yang membela qira’at beliau:
- Imam adz-Dzahabi
Dalam Siyar A’lam an-Nubala, beliau menyebut Imam Hamzah sebagai al-Imam al-‘Allamah, alias ulama top dan kredibel.
- Imam Ibnu al-Jazari
Beliau tegas membela dan menguatkan qira’at Hamzah sebagai bagian dari qira’at sab’ah yang mutawatir. Menurut beliau, kritik Imam Ahmad bukan karena qira’at-nya salah, tapi karena alasan fiqih dan selera bacaan aja.
- Imam Abu ‘Amr ad-Dani
Beliau menyebut qira’at Hamzah “syadz” hanya di titik-titik yang beda dari bacaan jumhur (mayoritas). Tapi secara umum? Sah dan valid!
🧠 Intinya: qira’at Hamzah tetap kuat karena punya sanad yang nyambung dan didukung oleh hafalan serta keilmuan yang legit.
So, Qira’at Hamzah Itu Otentik Gak? 🤔✅
Jawabannya: Sangat otentik! 🔥
Qira’at beliau diterima sebagai salah satu dari tujuh qira’at mutawatir, yang artinya:
✅ Sanad-nya bersambung langsung ke Rasulullah
✅ Diriwayatkan oleh banyak perawi terpercaya
✅ Diterima oleh komunitas ulama selama berabad-abad
Yang menarik, qira’at Hamzah ini justru mencerminkan kekayaan bacaan Al-Qur’an yang dijaga oleh banyak ragam dan perawi. Jadi bukan sekadar variasi suara, tapi bagian dari warisan intelektual Islam yang sangat terjaga.
Bersambung ke bagian dua:
📖 Tingkatkan Bacaan Qur'an-mu Sekarang!
Terinspirasi dengan kisah Imam Nafi? Ingin memperbaiki bacaan Al-Qur'an dengan tajwid yang benar?
Program "Dauroh Al-Qur'an: Healing with Quran" bisa jadi jawaban untukmu!
Program ini dirancang khusus bagi kamu yang ingin:
- Memperbaiki tahsin dan tajwid
- Merasakan ketenangan dengan membaca Al-Qur'an secara benar
- Belajar dengan metode yang efektif dan menyenangkan
Jangan tunda lagi perbaikan bacaan Al-Qur'anmu! Rasakan kedamaian dan ketenangan jiwa saat membaca kalam Allah dengan tajwid yang tepat. ✨
Daftar sekarang!
👉 gentaqurani.id/dauroh-al-quran
📱 WA: 0813-9830-0644
Generasi Tarbiyah Qurani (Genta Qurani), adalah yayasan yang menaungi Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kurikulum kami berfokus pada hafalan (tahfidz) Al Quran dengan beragam program yang ditawarkan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia.