Skip to main content

Tahun Baru: Mulai Dengan Kebiasaan Baru (Renungan Awal Tahun 2025)

Tanpa terasa, kita kembali menyongsong Tahun Baru Masehi. Kini, Tahun Baru 2025 telah tiba. Sebuah momen refleksi yang mengingatkan kita bahwa usia terus berkurang, mendekatkan kita pada ajal yang tak terduga. Esok atau lusa, kematian bisa saja mengetuk tanpa peringatan.

 

DAFTAR ISI

Hidup Sesuai Kebiasaan

Kematian datang dalam berbagai keadaan. Ada yang berpulang dalam ketaatan kepada Allah SWT, seperti saat shalat berjamaah di masjid, membaca Al-Qur'an, berzikir, atau menghadiri majelis ilmu. Sebaliknya, ada pula yang meninggal dalam kemaksiatan, seperti saat mabuk-mabukan, berjudi, atau menikmati hasil korupsi.

Kebiasaan kita selama hidup sangat menentukan bagaimana kita wafat. Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan:
"Siapa saja yang hidup sesuai kebiasaannya, ia pun akan wafat dalam kebiasaan tersebut." (Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim, 2/101).

Harapan untuk mati dalam keadaan husnul khatimah hanya dapat terwujud jika hidup kita diisi dengan kebiasaan taat kepada Allah SWT.

Hijrah: Mengubah Kebiasaan Buruk

Hijrah berarti meninggalkan kebiasaan buruk yang mendatangkan dosa, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
"Orang yang berhijrah adalah yang meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah." (HR Al-Bukhari).

Sebaliknya, perbanyak kebiasaan baik yang mendatangkan pahala. Malik bin Dinar rahimahullah berkata:
"Jadikanlah ketaatan kepada Allah sebagai 'bisnis' yang mendatangkan keuntungan tanpa perlu barang dagangan." (Ibnu Hibban, Rawdhah Al-Uqala, hlm. 63).

Keuntungan dari "bisnis" ini adalah surga seluas langit dan bumi (QS Ali Imran [3]: 133) serta keselamatan dari azab akhirat (QS Ash-Shaff [61]: 10).

Pentingnya Tobat dan Perbaikan Diri

Tobat adalah kebiasaan baik yang wajib diprioritaskan. Imam Ibnu Rajab rahimahullah menegaskan:
"Menunda-nunda tobat saat muda itu buruk, dan lebih buruk lagi menunda-nunda tobat saat tua." (Lathaif Al-Ma'arif, 737).

Tobat menuntut kesadaran akan kekurangan diri, sebagaimana diingatkan Imam Ibnu Al-Mubarak rahimahullah:
"Musibah terbesar adalah mengetahui kekurangan diri, tetapi tidak peduli dan tidak berusaha memperbaikinya." (Al-Baihaqi, Syu'ab Al-Iman, hlm. 867).

Jangan Menunda-Nunda Amal Shalih

Khalid bin Ma'dan rahimahullah berkata:
"Jika pintu kebaikan terbuka, segera masuki, karena kita tidak tahu kapan pintu itu akan tertutup." (Siyar A'lam An-Nubala', 4/540).

Rasulullah SAW juga mengingatkan:
"Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum miskin, waktu luangmu sebelum sempit." (HR Al-Mundziri).

Tinggalkan Kebiasaan Sia-Sia

Segala kebiasaan yang tak bermanfaat di dunia maupun akhirat harus diakhiri. Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata:
"Tanda Allah berpaling dari seorang hamba adalah ketika ia disibukkan dengan hal-hal yang tak berguna." (At-Tamhid, hlm. 200).

Hal sia-sia dan dosa harus segera ditinggalkan tanpa menunda. Isi tahun baru dengan kebiasaan yang penuh ketaatan kepada Allah SWT.

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah. 'Alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib.

Awali Tahunmu Dengan Lebih Berkah dan Berkesan

Ingin memulai resolusi awal tahunmu dengan lebih berkah dan insya Allah berkesan?

Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, menawarkan berbagai program hafalan Al-Quran untuk beragam usia dan kalangan, mulai dari Pesantren SMP/SMA, takhossus lulusan SMA, hingga Quran Camp anak-anak dan Dauroh Usia Senja. Hubungi Kami untuk info lebih lanjut.

 

Sumber: Al-Faqir Arief B. Iskandar.

 

 

Diterbitkan Dikategori Blog.