Ketajaman Mata Hati: Antara Sahabat Nabi dan Kaum Muslim Masa Kini
"Sesungguhnya bukanlah mata-mata lahiriah mereka yang buta, tetapi yang buta ialah mata-mata hati mereka yang ada di dalam dada" (TQS al-Hajj [22]: 46).
DAFTAR ISI
Sebuah kisah yang menyentuh dikisahkan tentang seorang sahabat yang membaca Al-Qur'an di hadapan Rasulullah SAW. Ketika sampai pada ayat yang bermakna: "Jika langit terbelah dan memerah seperti kulit merah" (TQS ar-Rahman [55]: 37), tubuhnya bergetar hebat, air matanya bercucuran sembari berbisik, "Duh, apa yang bakal terjadi dengan diriku sekiranya langit terbelah (terjadi kiamat)? Sungguh malang nasibku!" Menyaksikan ketulusan ini, Nabi SAW bersabda bahwa tangisannya mampu menggerakkan para malaikat untuk turut mencucurkan air mata.
Kisah serupa juga terekam dalam riwayat Abdullah bin Rawahah ra. Suatu hari, istrinya mendapatinya menangis tersedu. Ketika ditanya mengapa ia menangis, sang istri mengaku bahwa tangisannya dipicu oleh kesedihan suaminya. Abdullah bin Rawahah ra. kemudian mengungkapkan kegelisahan hatinya tentang perjalanan melintasi shirâth, sebuah ketidakpastian yang membuatnya dirundung kecemasan akan keselamatannya (al-Kandahlawi, Fadhâ'il A'mâl, hlm. 565).
🤲 Ketakwaan Generasi Terdahulu
Literatur Islam menyimpan begitu banyak kisah yang menggambarkan ketakwaan mendalam para sahabat dan generasi salafush-salih. Rasa takut mereka kepada Allah SWT begitu nyata, menggerakkan mereka untuk senantiasa taat dan menjauhi kemaksiatan. Sebagaimana dikatakan oleh Fudhail bin Iyadh, "Rasa takut kepada Allah SWT selamanya akan membawa kebaikan."
😔 Paradoks Muslim Kontemporer
Namun, bagaimana dengan kondisi umat Islam masa kini? Sungguh memprihatinkan ketika kita menyaksikan memudarnya rasa takut kepada Allah SWT. Fenomena yang kita saksikan justru menunjukkan hal yang sebaliknya:
- Penerapan hukum-hukum sekuler dan pengabaian syariat Allah
- Maraknya ketidakadilan dan kezaliman dalam pemerintahan
- Normalisasi praktik korupsi, kolusi, dan suap-menyuap
- Legalisasi riba, perjudian, dan kecurangan bisnis
- Degradasi moral dalam pergaulan dan berpakaian
💭 Introspeksi dan Pembelajaran
Bandingkan dengan kisah Umar ibn al-Khaththab ra., seorang sahabat yang dijamin surga, yang tetap diliputi kekhawatiran mendalam. Beliau pernah berkata, "Pada Hari Kiamat nanti, apabila diumumkan bahwa semua manusia akan masuk surga, kecuali seorang saja yang masuk neraka, maka aku sangat khawatir bahwa yang seorang itu adalah aku karena begitu banyaknya dosa-dosaku."
Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi: "Aku tidak akan mengumpulkan dua ketakutan pada seorang hamba. Jika ia tidak takut kepada-Ku di dunia maka Aku akan memberinya rasa takut di akhirat. Jika ia takut kepada-ku di dunia maka Aku akan menghilangkan rasa takut pada dirinya di akhirat."
❤️ Penutup: Menajamkan Kembali Mata Hati
Kebutaan mata hati yang disinggung dalam QS. Al-Hajj [22]: 46 menjadi akar permasalahan. Gemerlap dunia telah membutakan kita dari realitas pahala dan dosa, surga dan neraka yang hakiki. Mari kita mulai menajamkan kembali mata hati kita, agar dapat melihat dengan jernih hakikat kehidupan ini dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal.
Diadaptasi dari tulisan Al-Faqir Arief B. Iskandar
Pertajam dan Perhalus Hati Dengan Al Quran
Ingin memulai perjalanan mengenal diri dan mempertajam hati dengan lebih berkah dan insya Allah berkesan?
Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, menawarkan berbagai program hafalan Al-Quran untuk beragam usia dan kalangan, mulai dari Pesantren SMP/SMA, takhossus lulusan SMA, hingga Quran Camp anak-anak dan Dauroh Usia Senja. Hubungi Kami untuk info lebih lanjut.