
Inilah 7 Sosok Para Perawi Yang Terbanyak Meriwayatkan Hadits
Dalam khazanah ilmu hadits, kita mengenal istilah penting bernama isnad - sebuah mata rantai periwayatan hadits yang menghubungkan Nabi Muhammad SAW hingga ke isi (matan) hadits tersebut. Sebagaimana diungkapkan 'Abdullah bin al-Mubarak, "Isnad merupakan bagian dari agama. Tanpa isnad, setiap orang dapat berkata sekehendak hatinya."
Baca Juga: Healing With Quran (1 Bulan Membersamai Al Quran)
DAFTAR ISI
- Abu Hurairah: Sang Penghafal 5.374 Hadits 🏆
- Abdullah bin Umar: Pewaris 2.630 Hadits ⚔️
- Anas bin Malik: Pelayan Rasulullah Perawi 2.286 Hadits 🌟
- 'Aisyah: Wanita Cerdas Perawi 2.210 Hadits 👩🏫
- Abdullah bin Abbas: Lautan Ilmu dengan 1.660 Hadits 📖
- Jabir bin Abdullah: Pejuang Islam Perawi 1.540 Hadits ⚔️
- Abu Sa'id Al-Khudri: Pewaris 1.170 Hadits 🕌
Abu Hurairah: Sang Penghafal 5.374 Hadits 🏆
'Abdurrahman bin Shakr ad-Dausi, yang lebih dikenal dengan julukan Abu Hurairah (pecinta kucing kecil), merupakan perawi hadits terbanyak dalam sejarah Islam. Meskipun baru bergabung dengan Rasulullah SAW di Madinah pada tahun 7 H setelah perang Khaibar, kemampuannya menghafal hadits sangat luar biasa berkat doa khusus dari Nabi.
Kehidupan Abu Hurairah mencerminkan kesederhanaan dan ketaatan. Ia kerap menahan lapar dengan mengikatkan batu di perutnya, namun tetap teguh menuntut ilmu. Menjelang wafatnya di Madinah pada masa pemerintahan Mu'awiyah, ia menangis bukan karena takut mati, melainkan karena merasa bekal amalnya yang sedikit untuk perjalanan panjang menuju akhirat.
Baca Juga: Gap Year With Quran (1 Tahun Mutqin 30 Juz)
Abdullah bin Umar: Pewaris 2.630 Hadits ⚔️
Putra Khalifah Umar bin Khattab ini mulai berhijrah ke Madinah di usia 11 tahun dan terjun ke medan perang pertama kali pada usia 15 tahun saat perang Khandaq. Keteladanannya dalam mengikuti sunnah Nabi begitu mengesankan hingga mendapat pujian dari 'Aisyah RA. Meski kehilangan penglihatan di masa tua, semangatnya menunaikan shalat malam tak pernah surut hingga wafat di usia 80 tahun lebih.
Anas bin Malik: Pelayan Rasulullah Perawi 2.286 Hadits 🌟
Anas bin Malik bin an-Nadhar memulai pengabdiannya sebagai pelayan Rasulullah di usia 10 tahun. Kedekatannya dengan Nabi memberinya perspektif unik tentang keseharian Rasulullah. Berkat doa Nabi, ia dikaruniai umur panjang, harta melimpah, dan keturunan hingga lebih dari 100 orang. Ia wafat pada tahun 91 H dan dimakamkan bersama tongkat kecil peninggalan Rasulullah SAW.
'Aisyah: Wanita Cerdas Perawi 2.210 Hadits 👩🏫
Ummul Mukminin 'Aisyah RA dikenal dengan kecerdasan dan hafalan kuatnya. Di usia muda, ia telah menguasai berbagai disiplin ilmu Islam, mulai dari tafsir, hadits, fikih, faraidh, syair, hingga kedokteran. Keponakannya, Urwah bin Zubair, bersaksi tentang keluasan ilmunya yang mencakup Al-Qur'an, hukum halal-haram, syair, sejarah Arab, hingga ilmu nasab. Beliau wafat pada bulan Ramadhan 57 H dan dimakamkan di Baqi', Madinah.
Baca Juga: Pesantren Tahfidz Untuk Usia SMP/SMA Program 3 Tahun Mutqin 30 Juz
Abdullah bin Abbas: Lautan Ilmu dengan 1.660 Hadits 📖
Ibnu Abbas, yang mendapat doa khusus dari Rasulullah untuk pemahaman agama dan tafsir, menjadi rujukan ilmu di masanya. Gelar "lautan ilmu" (al-bahr) disematkan padanya berkat keluasan wawasannya. Dari 1.660 hadits yang diriwayatkannya, 75 hadits disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dengan rincian 120 hadits oleh Bukhari dan 9 hadits oleh Muslim.
Jabir bin Abdullah: Pejuang Islam Perawi 1.540 Hadits ⚔️
Meski masih kanak-kanak, Jabir termasuk pelaku Bai'at al-Aqabah. Semangatnya dalam jihad terlihat dari partisipasinya dalam 19 peperangan bersama Rasulullah SAW. Jalur periwayatan paling shahih darinya melalui Sufyan bin 'Uyainah, dari 'Amr bin Dinar. Ia wafat pada tahun 74 H (ada yang menyebut 73 H).
Abu Sa'id Al-Khudri: Pewaris 1.170 Hadits 🕌
Sa'ad bin Malik bin Sinan, yang lebih dikenal sebagai Abu Sa'id Al-Khudri, meriwayatkan 1.170 hadits dengan 59 di antaranya diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Ia mendapatkan hadits dari berbagai sahabat termasuk ayahnya sendiri yang syahid dalam perang Uhud. Abu Sa'id wafat tahun 74 H di Madinah dan dimakamkan di pemakaman Baqi' sesuai wasiatnya.
Sumber: Masykur/Majalah Hidayatullah edisi 02/XXII/Juni 2009/Jumadil Tsan 1430 ISSN 0863-2367.
Generasi Tarbiyah Qurani (Genta Qurani), adalah yayasan yang menaungi Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kurikulum kami berfokus pada hafalan (tahfidz) Al Quran dengan beragam program yang ditawarkan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia.