
Biografi Abu Amr bin Al-'Ala': Imam Qiraah Terkemuka dari Bashrah
Sesungguhnya seorang mukmin yang tulus selalu bersemangat dalam memanfaatkan musim-musim ketaatan dengan ibadah dan amal kebaikan yang optimal. Mereka berusaha menjadikan momen tersebut istimewa, berbeda dari waktu-waktu biasa. Dalam riwayat hidup Abu Amr bin Al-'Ala' disebutkan bahwa beliau rutin mengkhatamkan Al-Qur'an setiap tiga hari sekali.
Berikut adalah biografi singkat beliau. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya yang luas kepada beliau.
DAFTAR ISI
📋 Nama Lengkap dan Kelahiran
Nama lengkap beliau adalah:
Zayyan bin Al-'Ala' bin 'Ammar bin Al-'Ariyan At-Tamimi Al-Mazini Al-Bashri.
Kunyah (nama julukan): Abu 'Amru.
Beliau dilahirkan pada tahun 70 Hijriah di Makkah, namun tumbuh besar dan dibesarkan di kota Bashrah.
✨ Keistimewaan dan Sifat Beliau
Abu Amr bin Al-'Ala' adalah seorang tabiin (generasi setelah sahabat) dan merupakan salah satu dari tujuh imam qiraah yang diakui.
Beliau terkenal dengan kepiawaian dalam bahasa Arab, kejujuran, amanah, keluasan ilmu, kezuhudan (kesederhanaan hidup), dan ketekunan beribadah. Beliau termasuk dalam kalangan Arab yang dihormati. Bahkan Al-Farazdaq rahimahullah dan ulama lainnya memuji keilmuan beliau.
Beliau adalah guru qiraah dan bahasa Arab yang tidak ada tandingannya di zamannya, ahli dalam ilmu huruf (qiraah), nahwu, dan mengajar dalam waktu yang lama. Beliau juga dikenal sebagai orang yang paling alim dalam bidang qiraah, bahasa Arab, syair, dan sejarah bangsa Arab.
Ibrahim Al-Harbi rahimahullah dan beberapa ulama lainnya berkata:
"Abu Amr termasuk golongan ahlusunah."
Al-Asma'i rahimahullah menceritakan:
"Saya pernah mendengar Abu Amr berkata, 'Saya tidak melihat seorang pun sebelumku yang lebih alim dariku.'" Kemudian Al-Asma'i menambahkan, "Saya tidak pernah melihat setelah Abu Amr orang yang lebih alim darinya."
Ketika beliau wafat, banyak orang berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya. Yunus bin Habib rahimahullah berkata:
"Saya turut berduka cita bersama kalian dan diri kami sendiri atas kepergian seseorang yang tidak ada bandingannya hingga akhir zaman. Demi Allah, jika ilmu Abu Amr dan kezuhudannya dibagikan kepada seratus orang, niscaya mereka semua akan menjadi ulama dan ahli zuhud. Demi Allah, seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, beliau pasti akan senang dengan keadaannya."
📖 Perjalanan Beliau Bersama Al-Qur'an
Abu Amr bin Al-'Ala' rahimahullah sangat bersungguh-sungguh dalam mempelajari Al-Qur'an dan mengambil ilmu dari para syekh dan imam di masanya. Beliau membaca (belajar) di berbagai kota: Makkah, Madinah, Kufah, dan Bashrah. Tidak ada satu pun dari tujuh imam qiraah yang memiliki guru lebih banyak daripada beliau. Di antara guru-guru beliau adalah:
- Hasan Al-Bashri
- Sa'id bin Jubair
- 'Ashim bin Abi An-Najud
- Abdullah bin Katsir Al-Makki
- 'Atha' bin Abi Rabah
- Mujahid bin Jabr
- Ikrimah (bekas budak Ibnu Abbas)
- Dan lainnya rahimahumullah
Setelah menimba ilmu, beliau tampil sebagai pemimpin dalam pengajaran Al-Qur'an kepada masyarakat, hingga beliau memiliki halaqah (majelis ilmu) terkenal yang dikunjungi oleh siapa saja yang ingin belajar qiraah darinya.
Waki' rahimahullah menceritakan:
"Abu Amr bin Al-'Ala' pernah datang ke Kufah, lalu orang-orang berkerumun mengelilinginya sebagaimana mereka berkerumun kepada Hisyam bin 'Urwah, salah seorang penghafal hadis."
Sungguh, seorang mukmin yang ikhlas selalu antusias dalam memanfaatkan musim-musim ibadah dengan amal ketaatan yang sepantasnya, dan berusaha menjadikannya berbeda dari waktu-waktu biasa. Dalam riwayat Abu Amr bin Al-'Ala' rahimahullah disebutkan bahwa beliau mengkhatamkan (menyelesaikan) Al-Qur'an setiap tiga hari sekali dan selalu mengevaluasi dirinya atas pencapaian tersebut. Barangsiapa yang tidak memiliki wirid (bacaan) harian dari Al-Qur'an yang dia khatamkan, maka dia termasuk orang yang menyia-nyiakan waktunya dan melampaui batas dalam penggunaan waktu hidupnya, yang kemudian akan menyesal ketika penyesalan tidak lagi berguna.
Apabila memasuki bulan Ramadan (bulan Al-Qur'an), Abu Amr lebih fokus dan tidak menyibukkan diri dengan selain Al-Qur'an. Beliau terus konsisten dengan kebiasaan ini hingga beliau wafat.
Nashr bin Ali Al-Jahdhami rahimahullah berkata, "Ayahku berkata kepadaku, 'Syu'bah berkata kepadaku:
'Perhatikan apa yang dibaca Abu Amr dan apa yang dia pilih untuk dirinya, kemudian catatlah, karena dia akan menjadi guru bagi manusia.'"
Yahya Al-Yazidi rahimahullah berkata:
"Abu Amr telah menguasai berbagai qiraah, lalu beliau membaca setiap qiraah dengan cara terbaiknya, sesuai pilihan orang Arab, dan sesuai dengan apa yang sampai kepadanya dari bahasa Nabi, yang semuanya mendapatkan pembenaran dalam Kitab Allah Azza Wajalla."
Dalam qiraahnya, beliau selalu memilih untuk meringankan dan mempermudah selama beliau menemukan jalannya. Semua ulama sepakat dengan cara qiraah beliau, dan mereka menyerupakannya dengan qiraah Ibnu Mas'ud. Sebagian ulama bahkan mewasiati generasi berikutnya untuk mengikuti qiraah beliau.
👨🏫 Guru-Guru Beliau dalam Qiraah
Abu Amr bin Al-'Ala' mempelajari qiraah dari penduduk Hijaz, Bashrah, dan Kufah. Tidak ada satu pun dari tujuh imam qiraah yang memiliki guru lebih banyak dibandingkan beliau.
Beliau membaca Al-Qur'an di Makkah kepada:
- Sa'id bin Jubair
- Mujahid bin Jabr
- Ikrimah bin Khalid (bekas budak Ibnu Abbas)
- Atha' bin Abi Rabah
- Abdullah bin Katsir
Dan diriwayatkan bahwa beliau juga membaca kepada Abu Al-'Aliyah Al-Hasan bin Mihran Ar-Riyahi.
Di Madinah, beliau belajar kepada:
- Abu Ja'far Yazid bin Al-Qa'qa'
- Yazid bin Ruman
- Syaibah bin Nashshah
Di Bashrah, beliau membaca kepada:
- Yahya bin Ya'mur
- Nashr bin 'Ashim
- Hasan Al-Bashri
- Dan lainnya
Di Kufah, beliau belajar kepada 'Ashim bin Abi An-Najud rahimahumullah.
🎓 Murid-Murid Beliau dalam Qiraah
Banyak ulama yang telah belajar dari beliau, di antaranya adalah:
- Abdullah bin Al-Mubarak
- Abdul Malik bin Quraib Al-Asma'i
- Yahya bin Al-Mubarak Al-Yazidi
- Al-Abbas bin Al-Fadl
- Abdul Warith bin Said Al-Tanuri
- Shuja' Al-Balkhi
- Husain Al-Ja'fi
- Mu'adh bin Mu'adh
- Yunus bin Habib Al-Nahwi
- Sahl bin Yusuf
- Abu Zaid Al-Ansari Sa'id bin Aus
- Salam Al-Tawil
- Sibawaih
- Dan banyak lainnya rahimahumullah.
🕌 Kedudukan Beliau dalam Ilmu Hadis
Abu Amr bin Al-'Ala' rahimahullah termasuk dalam jajaran imam-imam ahlusunah dan para perawi hadis yang terpercaya.
Meskipun Abu Amr meriwayatkan hadis dalam jumlah yang tidak banyak, beliau meriwayatkan dari beberapa tokoh terkemuka, seperti:
- Anas bin Malik radhiyallahu'anhu
- Iyas bin Ja'far Al-Bashri
- Yahya bin Ya'mur
- Budail bin Maisarah Al-'Aqili
- Ja'far bin Muhammad Ash-Shadiq
- Mujahid bin Jabr
- Abu Shalih As-Samman
- Abu Raja' Al-'Utharidi
- Nafi' Al-'Umari
- 'Atha' bin Abi Rabah
- Ibnu Syihab Az-Zuhri
- Hasan Al-Bashri
- Dan lainnya rahimuhumullah
Yahya bin Ma'in rahimahullah mengatakan tentang beliau: "terpercaya."
⚰️ Wafat
Abu Amr meninggal dunia pada tahun 154 Hijriah.
Al-Asma'i rahimahullah menceritakan, "Abu Amr hidup selama delapan puluh enam tahun. Pada hari kematiannya, orang-orang berdatangan untuk memberikan belasungkawa kepada anak-anaknya. Yunus bin Habib rahimahullah berkata:
'Kami dan kalian sama-sama berduka atas kepergian seseorang yang tidak ada tandingannya di akhir zaman ini. Demi Allah, jika ilmu dan zuhud (ketakwaan) Abu Amr dibagikan kepada seratus orang, maka mereka semua akan menjadi ulama yang zuhud. Demi Allah, seandainya Rasulullah ﷺ melihatnya, pasti beliau akan merasa bahagia dengan apa yang ada padanya.'"
Demikianlah biografi singkat beliau, semoga Allah merahmati Abu Amr bin Al-'Ala' dengan rahmat-Nya yang luas. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabat beliau.
📚 Referensi
- Ma'rifatul Qurra' Al-Kibar 'ala Ath-Thabaqat wal A'shar, karya Imam Dzahabi, Muassasah Ar-Risalah, cetakan kedua, 1988 M.
- Taarikhul Qurra' Al-'Asyarah, karya Abdul Fattah Al-Qadhiy, Darul Ghautsaniy, cetakan kedua, 2022 M.
- Tarajimul Qurra' 'Asyr wa Ruwatihim Al-Masyhurin, karya Dr. Thaha Faris, Muassasah Ar-Rayyan, cetakan pertama, 2014 M.
- Haalus Salaf ma'al Qur'an, karya Prof. Dr. Badr bin Nashir Al-Badr, Darul Hadharah, cetakan kedua, 2018 M.
📖 Tingkatkan Bacaan Qur'an-mu Sekarang!
Terinspirasi dengan kisah Imam Nafi? Ingin memperbaiki bacaan Al-Qur'an dengan tajwid yang benar?
Program "Dauroh Al-Qur'an: Healing with Quran" bisa jadi jawaban untukmu!
Program ini dirancang khusus bagi kamu yang ingin:
- Memperbaiki tahsin dan tajwid
- Merasakan ketenangan dengan membaca Al-Qur'an secara benar
- Belajar dengan metode yang efektif dan menyenangkan
Jangan tunda lagi perbaikan bacaan Al-Qur'anmu! Rasakan kedamaian dan ketenangan jiwa saat membaca kalam Allah dengan tajwid yang tepat. ✨
Daftar sekarang!
👉 gentaqurani.id/dauroh-al-quran
📱 WA: 0813-9830-0644
Sumber: Prasetyo Abu Ka'ab (12 April 2024).