Taqdir itu seperti Alif Lam Mim dan Huruf-huruf Muqotho’ah Lainnya
Sebab hanya Allah lah yang tahu. Kamu mau tahu alasannya kenapa? Karena Alif Lam Mim mengajarkan kita untuk terus menciptakan rasa humble dan berbaik sangka. Rasa kerendahan hati, supaya terdidiklah hati dan sadar diri, kita ini sebagai makhluk yang terbatas, yang tidak tahu apa-apa, dengan itu mesti mengakui bahwasanya Allah lah yang pantas utk meninggi atas segala ketetapannya.
Berbicara perihal takdir, manusia itu diciptakan sudah lengkap dgn Qodho dan Qodarnya. Bagaimana kamu bisa mengingkari akan takdir, sedang daun yang jatuh pun atas kehendak Allah. Maka, sejauh mana kamu mengelak dan menolak, tetap ketentuan-Nya lah yang berkehendak.
إِنَّا كُلَّ شَيۡءٍ خَلَقۡنَٰهُ بِقَدَرٍ
"Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." (TQS. Al-Qamar 54: Ayat 49)
Kita hanya harus membiasakan hati kita lapang utk penerimaan sebuah takdir. Terlebih terhadap ketetapan yang sering kali membuat kita seolah dihempaskan begitu saja. Dengan luka dan lebam yang timbul, kita merangkak untuk sekedar bisa menghadapi hari esok tanpa terlihat kesakitan.
Percayalah, Allah tidak akan mengecewakan kamu, tidak akan menyia-nyiakan kamu, dan itu janji Allah. Poin pertama tidak ada luka yg kamu rasakan, kecuali Allah yang takdirkan itu. Kedua, Allah tidak akan menakdirkan itu kecuali ada kebaikan & ibroh di dalamnya. Terakhir, carilah kebaikan itu dengan sabar, dengan yakin, dengan berusaha serta doa.
فَٱصۡبِرۡ صَبۡرًا جَمِيلًا
"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran yang baik." (TQS. Al-Ma'arij 70: Ayat 5)
Kita tidak pernah tahu seberapa kerasnya usaha orang lain mencintai takdirnya. Maka, jangan kita rusak dengan lisan kita yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan bahan perbandingan, nyatanya kita berjalan pada garis hidupnya masing-masing.
Allah mengambil darimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka kehilangannya. Maka Allah akan memberimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka memilikinya.
Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu.
“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (TQS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)
Dan, janganlah berputus asa, sebab jika kamu berputus asa, nyatanya kamu sudah menghilangkan satu kekuatan terbesar dalam hatimu.
وَلَا تَاْيۡئَسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَاْيۡئَسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ
“Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir." (TQS. Yusuf 12: Ayat 87)
Hey, harapanmu itu masih panjang, sebab ada satu konsep takdir yang bisa kita ikhtiari jalan prosesnya, namanya takdir muallaq. Takdir yang bisa kamu ubah dengan usaha dirimu. Contoh, dengan cara belajar kamu berpengetahuan, dengan cara kerja kamu bisa berpenghasilan, pun dengan cara taat, menjauhi maksiat, belajar ilmu agama bisa mensholehkan diri, itulah konsep sebab akibat takdir yang bisa diusahakan.
Sertai pula dengan doa yg harus kamu ulang ulang. Doa itu senjata pamungkasnya umat Islam, dan menjadi bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT, makanya gantungkan harapanmu hanya pada Allah, الله الصمد. Jika doamu belum terkabul, minta terus sama Allah. Jangan bosan. Mintalah setiap hari, setiap saat, setiap ingat. Biarkan Allah yang pada akhirnya mengatakan "KUN FAYAKUN". Aku kabulkan doamu.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡ ۚ
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.”
Dan, kenapa kita harus berdoa? Supaya kita tidak merasa besar kepala.
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَن عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (TQS. Ghafir 40: Ayat 60).
Tidak ada yang lebih baik ketimbang rasa syukur. Ucapkan itu setinggi langit. Makanya saat kita bersyukur, Allah selalu bilang "Nikmat untukmu akan AKU tambah".
Terakhir, jadikan sabar dan sholat sebagai tameng hidupmu. Mari menata hati untuk bisa ikhlas atas sebuah ketetapan.
Mari melangkah dengan keridhoan-Nya di jalan Qur’an yang diberkahi.
Yukk, join program Qur’an di Pesantren Daarul Mutqin.
📝 Penulis : Ayunda
* Pengajar ZA Education