Skip to main content
Ilustrasi Pekerja Pabrik

Keluasan Syariat Islam: Solusi Abadi Sepanjang Zaman

Islam hadir sebagai risalah terakhir yang diturunkan Allah SWT bagi umat manusia. Risalah ini tidak hanya sebatas ibadah ritual semata, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Tak ada satu pun interaksi manusia yang luput dari pengaturan syariat. Allah SWT berfirman:

DAFTAR ISI

Islam sebagai petunjuk hidup telah terbukti mampu menjawab segala dinamika kehidupan manusia di berbagai zaman dan tempat. Keistimewaan syariat Islam terletak pada kemampuannya memberikan solusi atas berbagai persoalan manusia — tak peduli seberapa rumit atau beragamnya persoalan tersebut.

Mengapa bisa demikian? Karena ketika syariat Islam merumuskan solusi, ia mempertimbangkan hakikat manusia itu sendiri.


Hakikat Manusia yang Tidak Berubah

Setiap manusia, dari masa ke masa, tetap memiliki gharizah (naluri) dan kebutuhan jasmani yang sama. Keinginan untuk mencintai, mempertahankan diri, makan, minum, dan sebagainya — semua itu melekat dalam diri manusia tanpa terpengaruh oleh perkembangan zaman.

📌 Artinya, meskipun gaya hidup dan teknologi bisa berubah, kebutuhan dasar manusia tetaplah sama. Maka wajar bila hukum-hukum dalam Islam, yang diturunkan berdasarkan fitrah manusia, juga tetap relevan hingga hari ini.


Tuntutan Zaman: Dinamis, Tapi Solusinya Tetap Relevan

Perubahan sosial, teknologi, dan budaya memang terus berkembang. Namun, perlu dipahami bahwa semua tuntutan baru dalam hidup — baik secara pribadi maupun sosial — pada dasarnya merupakan manifestasi dari gharizah dan kebutuhan jasmani.

💡 Di sinilah keindahan syariat Islam tampak: ia tidak menutup diri terhadap dinamika zaman, tetapi tetap mengedepankan prinsip yang kokoh. Justru perkembangan zaman menjadi stimulus bagi pengembangan fiqih, yang menggali solusi dari khazanah Al-Qur’an dan As-Sunnah.


Luas, Tapi Tidak Fleksibel Asal-asalan

Mungkin sebagian orang menyangka bahwa karena syariat itu luas, maka ia bisa ditafsirkan sebebas-bebasnya. Ini adalah kekeliruan.

🚫 Keluasan syariat bukan berarti syariat bisa diubah sesuai selera zaman, apalagi jika bertentangan dengan nash (teks hukum) yang jelas.
✅ Yang dimaksud "luas" di sini adalah kemampuan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum untuk melahirkan berbagai hukum baru, sesuai kebutuhan zaman, tanpa mengubah prinsip dasarnya.


Contoh Konkret: Keadilan dalam Upah Pekerja

Allah Swt berfirman:

> "Kemudian jika mereka (yaitu isteri-isteri yang sudah ditalak) menyusukan (anak-anak)mu untukmu, maka berilah kepada mereka upahnya"  
> (TQS At-Thalaq \[65]: 6)

Dari satu ayat ini saja, kita bisa menarik banyak hukum, diantaranya:

  1. Seorang ibu yang telah dicerai, berhak atas upah menyusui  dari mantan suaminya.
  2. Maka setiap pekerja, baik pekerja umum maupun khusus, berhak atas kompensasi  setelah menyelesaikan tugasnya.
  3. Termasuk di dalamnya: pegawai negeri, buruh pabrik, petani, sopir, dokter, penjahit, guru, hingga freelancer — semuanya memiliki hak atas upah yang adil.

💼 Prinsip ini menegaskan bahwa Islam sangat peduli terhadap keadilan sosial dan perlindungan hak-hak tenaga kerja.


Al-Qur’an: Sumber Solusi Tanpa Batas

Contoh tadi hanyalah satu dari sekian banyak ayat yang menunjukkan bahwa lafaz-lafaz dalam Al-Qur’an dan Sunnah memiliki bentuk khuthuth ‘aridhah (garis besar). Artinya, dari satu ayat bisa digali bermacam-macam hukum, tergantung dari konteks dan kebutuhan zaman.

📚 Inilah bukti bahwa Islam tidak stagnan, tetapi juga tidak kehilangan arah.


Penutup: Tetap Relevan, Sepanjang Masa

Keluasan syariat Islam bukanlah mitos, tetapi realitas yang terus terbukti sepanjang zaman. Keistimewaannya terletak pada kemampuan untuk menjawab setiap perubahan, tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip sucinya.

🔎 Bagi para pencinta Al-Qur’an, inilah saatnya semakin mendalami isinya — bukan sekadar bacaan harian, tapi sebagai pedoman hidup yang menyeluruh. Karena di dalamnya terdapat jawaban atas segala pertanyaan manusia, dari yang paling sederhana hingga paling kompleks.

> Wallahu a’lam bish-shawab.  


📖 Saatnya Menjadikan Al-Qur’an sebagai Bagian dari Hidup Anak Kita

 

reguler 25 04 17

 

Kita telah menyaksikan betapa luas dan mendalamnya syariat Islam—menjawab persoalan manusia lintas zaman. Tapi bagaimana generasi baru bisa mencintai syariat ini jika sejak awal mereka tidak pernah didekatkan dengannya?

💭 Di usia remaja, saat pola pikir mulai terbentuk dan pencarian jati diri dimulai, di situlah momen terbaik untuk membimbing mereka dengan nilai-nilai Islam yang kokoh.

🌱 Melalui Program Santri Al-Qur’an (SMP/SMA) di Megamendung, Bogor, kami hadir untuk mendampingi anak Anda tumbuh dalam bimbingan Qurani, pembinaan akhlak, dan suasana yang menumbuhkan cinta pada ilmu dan syariat.

📚 Di sinilah mereka belajar bukan hanya menghafal, tetapi juga memahami, mencintai, dan mengamalkan Islam dalam keseharian. Semua dalam pendampingan asatidz berpengalaman dan suasana alam yang sejuk dan menenangkan.

🎒 Yuk, kenalkan anak Anda pada kehidupan santri yang bermakna dan penuh keberkahan.
🔗 Info lengkap: https://gentaqurani.id/santri-al-quran
📞 Info & pendaftaran via WhatsApp: 0813-9830-0644 | 0812-2650-2573
📍 Lokasi: Sirnagalih, Megamendung, Bogor, Jawa Barat

 


quran camp 2025 04 19

Generasi Tarbiyah Qurani (Genta Qurani), adalah yayasan yang menaungi Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kurikulum kami berfokus pada hafalan (tahfidz) Al Quran dengan beragam program yang ditawarkan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia.

Diterbitkan Dikategori Seputar Islam.
Tagar: 2025