Skip to main content
Ilustrasi Kilat

5 Ayat Quran yang Membuat Kita Terkagum pada Fenomena Cuaca

Bayangkan suatu sore yang teduh, ketika hujan turun perlahan, membasahi bumi yang kering. Aroma tanah basah memenuhi udara, dan kita spontan mengucapkan, “Alhamdulillah, hujan!”

Cuaca bukan sekadar fenomena alam yang dilaporkan di televisi atau aplikasi di ponsel. Dalam Quran, cuaca justru sering menjadi tanda kebesaran Allah sekaligus pelajaran hidup bagi manusia.

Menariknya, banyak ayat yang berbicara tentang hujan, angin, badai, bahkan pergantian siang dan malam. Ayat-ayat ini tidak hanya relevan untuk orang dewasa, tetapi juga sangat cocok untuk dibicarakan bersama anak remaja, agar mereka melihat sains dan iman berjalan beriringan.

Yuk, kita bahas 5 ayat Quran yang membuat kita terkagum pada fenomena cuaca, lengkap dengan tafsir klasik dan modern.

DAFTAR ISI

Hujan: Rahmat yang Menumbuhkan Kehidupan

"Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa, lalu menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Pelindung dan Yang Maha Terpuji."
(QS. Asy-Syura: 28)

Makna Ayat:
Ayat ini menggambarkan bagaimana hujan adalah bentuk rahmat Allah. Ketika manusia mulai merasa putus asa karena kekeringan atau kemarau panjang, Allah menurunkan hujan sebagai tanda kasih sayang-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir:
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini sering dikaitkan dengan masa sulit yang dialami suatu kaum. Saat itu mereka berdoa meminta pertolongan, dan Allah menurunkan hujan sebagai jawaban doa. Hujan di sini bukan sekadar air, tapi simbol rahmat yang membawa kehidupan baru.

Tafsir Modern:
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menekankan bahwa fenomena hujan mengajarkan tentang harapan. Sama seperti tanaman yang kering lalu tumbuh kembali setelah disiram, hati manusia pun bisa hidup kembali dengan iman dan doa.

Pelajaran untuk Anak Remaja:
Kita bisa mengajak anak-anak melihat siklus air sebagai bukti sains dan kebesaran Allah. Dari penguapan, kondensasi, hingga turunnya hujan, semua terjadi dengan perhitungan yang sangat presisi.

 

reguler 25 04 17

 

Angin: Pembawa Kabar Gembira dan Ujian

"Dan Kami telah meniupkan angin sebagai pembuah dan Kami turunkan air dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan kamu sekali-kali bukanlah yang menyimpannya."
(QS. Al-Hijr: 22)

Makna Ayat:
Angin bukan hanya sekadar tiupan udara. Dalam ayat ini, angin digambarkan sebagai bagian dari proses pembuahan awan yang akhirnya menghasilkan hujan.

Tafsir Jalalain:
Al-Jalalain menjelaskan bahwa angin yang disebutkan adalah angin pembawa awan. Ketika angin itu bertemu dengan awan yang lain, terjadi proses “pembuahan” yang menyebabkan turunnya hujan.

Tafsir Qurthubi:
Qurthubi menambahkan bahwa angin bisa menjadi berkah atau bencana. Jika lembut, ia membawa awan yang menyejukkan. Jika kencang, bisa menjadi badai yang menghancurkan. Semua itu adalah ujian dari Allah.

Pelajaran untuk Anak Remaja:
Ceritakan kepada anak bahwa angin yang mereka rasakan saat bermain di luar rumah adalah bagian dari sistem alam yang luar biasa. Bahkan badai pun punya fungsi: membersihkan udara dan mengatur suhu bumi.


Awan dan Perubahan Cuaca yang Dramatis

"Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian menggabungkannya, lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu kamu melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Dan Dia turunkan butiran es dari langit dari gunung-gunung (awan), maka ditimpakan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dan dipalingkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan."
(QS. An-Nur: 43)

Makna Ayat:
Ayat ini memberikan gambaran detail tentang proses terbentuknya awan, hujan, bahkan es dan petir. Ini seperti pelajaran meteorologi langsung dari Quran!

Tafsir Ibnu Katsir:
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa ayat ini menunjukkan kebesaran Allah dalam mengatur cuaca. Kilatan petir yang hampir membutakan mata adalah tanda kekuatan-Nya.

Tafsir Modern:
Ahli tafsir modern sering mengaitkan ayat ini dengan sains. Proses penggabungan awan dan pembentukan hujan sesuai dengan apa yang dipelajari dalam ilmu cuaca, membuktikan harmoni antara wahyu dan sains.

Pelajaran untuk Anak Remaja:
Ajak anak-anak menonton video pembentukan awan, lalu bacakan ayat ini. Mereka akan melihat bagaimana Quran sudah menggambarkan proses ilmiah jauh sebelum manusia memahaminya.

 

takhosus 25 04 17

 

Angin Topan dan Badai: Peringatan yang Keras

"Maka Kami kirimkan kepada mereka angin yang sangat keras pada hari-hari yang sial, agar Kami timpakan kepada mereka azab yang hina dalam kehidupan dunia. Dan sungguh, azab akhirat lebih hina dan mereka tidak akan ditolong."
(QS. Fussilat: 16)

Makna Ayat:
Badai atau angin topan dalam Quran sering menjadi simbol azab, seperti yang menimpa kaum ‘Ad yang sombong.

Tafsir Qurthubi:
Qurthubi menjelaskan bahwa angin ini bukan angin biasa, melainkan badai yang memporak-porandakan segalanya. Ini peringatan bahwa kekuatan alam berada di bawah kendali Allah, bukan manusia.

Refleksi Modern:
Di era sekarang, badai bisa diartikan sebagai peringatan agar manusia menjaga bumi. Cuaca ekstrem seringkali dipicu oleh kerusakan lingkungan yang dilakukan manusia sendiri.

Pelajaran untuk Anak Remaja:
Gunakan kisah ini untuk mengajarkan pentingnya menjaga alam. Jika bumi dirusak, efeknya kembali ke manusia dalam bentuk bencana.

 

dauroh dan quran camp 25 04 17

 

Pergantian Malam dan Siang: Irama Kehidupan

"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapus tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu."
(QS. Al-Isra: 12)

Makna Ayat:
Perubahan siang dan malam adalah bagian dari sistem alam yang teratur. Tanpa itu, manusia tidak bisa mengatur waktu atau bekerja dengan baik.

Tafsir Jalalain:
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mengatur cahaya matahari dan bulan untuk memudahkan manusia dalam perhitungan waktu.

Tafsir Modern:
Fenomena ini juga menunjukkan pentingnya keseimbangan. Malam untuk istirahat, siang untuk bekerja—siklus yang menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Pelajaran untuk Anak Remaja:
Ajak anak untuk menghargai waktu tidur dan bangun. Cuaca dan waktu yang teratur adalah nikmat yang sering kita lupakan.


Penutup

Cuaca bukan hanya urusan prakiraan dari BMKG atau aplikasi di smartphone. Dalam Quran, cuaca adalah tanda kebesaran Allah yang bisa menjadi rahmat, pelajaran, bahkan peringatan.
Dengan memahami ayat-ayat ini, orangtua bisa mengajak anak remaja berdiskusi tentang sains dan iman secara bersamaan. Ketika mereka melihat hujan, angin, atau badai, mereka tidak hanya melihat fenomena alam, tetapi juga memahami pesan spiritual di baliknya.

Mari kita jadikan setiap tetes hujan dan hembusan angin sebagai pengingat untuk selalu bersyukur dan menjaga bumi yang Allah titipkan kepada kita.

 


quran camp 2025 04 19

Generasi Tarbiyah Qurani (Genta Qurani), adalah yayasan yang menaungi Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kurikulum kami berfokus pada hafalan (tahfidz) Al Quran dengan beragam program yang ditawarkan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia.

Diterbitkan Dikategori Sains dan Pendidikan.