Skip to main content
Ilustrasi Anak-anak Menghafal Al-Quran. Sumber: alhikmahbogor.org

Metode Tahfidz Quran: 5 Cara Terpopuler Menghafal Quran di Indonesia

Pelajari 5 metode Tahfidz Quran paling populer di pesantren, dari Yanbu’a hingga Sulaimaniyah. Ketahui kelebihan, kekurangan, dan cara penerapannya untuk menemukan metode terbaik bagi Anda!

 

DAFTAR ISI

Metode Tahfidz Quran Yanbu’a

Metode Yanbu’a adalah salah satu cara menghafal Al-Quran yang dirancang oleh para pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus, yaitu KH. M. Ulin Nuha Arwani, KH. M. Manshur Maskan, dan KH. M. Ulil Albab Arwani.

Metode ini mengajarkan santri untuk membaca, menulis, dan menghafal Al-Quran dengan benar sesuai kaidah tajwid, sehingga bacaannya menjadi lancar dan tidak terputus-putus.

Ada beberapa pendekatan yang diterapkan dalam metode ini, seperti musyafahah (pendidik memberikan contoh bacaan yang benar), ardul qiro’ah (santri menyetorkan bacaan awalnya), dan pengulangan hingga bacaan benar-benar lancar.

 

Baca Juga: Pesantren Tahfidz Untuk Usia SMP/SMA Program 3 Tahun Mutqin 30 Juz

 

Kelebihan dan Kekurangan Metode Tahfidz Yanbu’a

Metode Yanbu’a memiliki sejumlah kelebihan, seperti menggunakan rasm utsmany yang sudah sesuai standar nasional dalam penulisan Al-Quran. Bacaan huruf juga diambil langsung dari mushaf Al-Quran. Yang membuat metode ini istimewa, pengajarnya harus mendapatkan izin dari guru sebelumnya.

Namun, salah satu kekurangannya adalah sulitnya menemukan pengajar yang benar-benar menguasai metode ini, mengingat kebutuhannya yang tinggi di kalangan pesantren tahfidz.

Metode Pakistani

Metode kedua adalah metode Pakistani, yang diadaptasi dari Pakistan, dengan sanad berasal dari Syaikh Maulana Dhiyaur Rahman di Ma'had Sirajul Hidayah.

Metode ini memiliki tiga pendekatan utama: sabaq, sabqi, dan manzil.

  • Sabaq adalah hafalan baru yang disetorkan ke guru tahfidz.
  • Sabqi adalah hafalan yang telah disetorkan sebelumnya.
  • Manzil adalah hafalan yang sudah mencapai satu juz penuh dan sering disebut juga sebagai murojaah (pengulangan hafalan juz-juz yang telah dihafalkan).

Metode Pakistani dianggap lebih menantang dibandingkan metode lainnya, karena santri harus terus menghafal, menyetorkan, serta mengulang hafalannya setiap waktu.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pakistani

Metode Pakistani memiliki banyak kelebihan, di antaranya membuat hafalan santri menjadi lebih kuat karena selalu diulang sebelum menambah hafalan baru. Selain itu, santri jadi lebih disiplin dalam mengelola waktu belajar mereka.

Namun, metode ini cukup menguras energi karena proses hafalannya yang panjang. Santri bisa merasa jenuh karena harus selalu mengulang-ulang hafalan. Selain itu, metode ini kurang cocok bagi santri yang mengikuti program tahfidz plus, karena waktu untuk menghafal dan mengulang menjadi terbagi dan lebih lama.

 

Baca Juga: Gap Year With Quran (1 Tahun Mutqin 30 Juz)

 

Metode Tahfidz Talqin

Metode Talqin merupakan salah satu metode tahfidz Qur’an yang paling tua dibandingkan metode lainnya. Metode ini diyakini digunakan oleh Malaikat Jibril saat mengajarkan Al-Qur’an kepada Rasulullah, yang kemudian mengajarkan kepada para sahabat.

Secara harfiah, talqin berarti mendikte atau memberikan contoh untuk diikuti. Dalam pembelajaran tahfidz, guru membaca ayat atau surah yang akan dihafal secara berulang-ulang hingga santri benar-benar menguasainya, sebelum berpindah ke ayat berikutnya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Talqin

Ada beberapa kelebihan dari metode talqin, di antaranya:

  1. Mudah diterapkan untuk semua kalangan usia.
  2. Dapat membantu memperlancar bacaan Al-Qur’an sambil memperbaiki tajwid (tahsin dan tahfidz).
  3. Santri dapat menghafal dengan cepat tanpa harus membaca mushaf, karena ayat-ayatnya telah di-talqin oleh guru, sehingga hafalan menjadi lebih kuat.

Namun, metode ini juga memiliki kekurangan, seperti:

  • Prosesnya memakan waktu cukup lama karena guru harus mendikte ayat satu per satu.
  • Diperlukan guru tahfidz yang benar-benar menguasai makharijul huruf untuk memastikan kelancaran pengajaran.

Metode Sulaimaniyah

Metode Sulaimaniyah, atau dikenal juga sebagai metode Turki Utsmani, menggunakan pendekatan yang agak berbeda, yaitu dengan memulai hafalan dari halaman terakhir (halaman ke-20) setiap juz, kemudian beralih ke halaman pertama.

Dengan metode ini, proses menghafal Al-Qur’an bisa berlangsung lebih cepat. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar metode ini efektif:

  1. Menggunakan mushaf standar Utsmani.
  2. Memiliki penguasaan makharijul huruf yang baik.
  3. Mematuhi adab-adab dalam mempelajari Al-Qur’an.

 

Baca Juga: Healing With Quran (1 Bulan Membersamai Al Quran)

 

Kelebihan dan Kekurangan Metode Sulaimaniyah

Kelebihan metode ini meliputi:

  • Waktu yang dibutuhkan untuk menghafal lebih singkat.
  • Hafalan santri terjaga kualitasnya karena setiap hafalan baru disetorkan bersama hafalan lama.
  • Proses menghafal terasa menyenangkan karena bagian-bagian sulit dihafal terlebih dahulu.

Namun, metode ini juga dianggap unik bagi sebagian santri, karena harus menghafal dari halaman terakhir. Selain itu, metode ini memerlukan kesabaran ekstra karena hasil hafalan tergantung pada siklus hafalan yang berjalan.

Metode Kaca (Klasik)

Metode Tahfidz Quran yang terakhir adalah metode kaca atau klasik, di mana prosesnya dilakukan secara tatap muka. Guru membimbing santri dengan membaca ayat secara tartil, kemudian santri mengikuti (talaqqi).

Santri menyetorkan hafalannya kepada guru setelah membaca ayat yang akan dihafal sebanyak minimal 40 kali (arad), dan setelah itu barulah santri bisa mulai mengulang hafalannya sendiri (murojaah).

Yang membedakan metode klasik adalah adanya target hafalan yang harus dicapai dalam sejumlah pertemuan tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Kaca (Klasik)

Kelebihan metode ini adalah:

  • Bacaan guru yang lambat (tartil) membuat santri lebih merasakan tajwidnya.
  • Menggunakan sistem talaqqi, di mana guru membaca satu ayat, dan santri menirukannya sambil melihat mushaf sebelum menghafal.
  • Tersedia bimbingan harian dan mingguan, yang membantu santri lebih mudah mengingat dan menghafal Al-Qur’an.

Namun, kekurangannya terletak pada durasi pertemuan yang lebih lama, serta santri dituntut untuk dapat menghafal secara mandiri setelah diberikan pengarahan.

 

 

Rujukan: Panduan Terbaik (15 April 2022).

 

 

Generasi Tarbiyah Qurani (Genta Qurani), adalah yayasan yang menaungi Pesantren Daarul Mutqin, Megamendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kurikulum kami berfokus pada hafalan (tahfidz) Al Quran dengan beragam program yang ditawarkan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia.

 

Ditulis pada Diterbitkan pada Sains dan Pendidikan.